Kamis, 18 Maret 2010

LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN INDONESIA
LANDASAN EKONOMI
Pemerintah Indonesia tetap mengutamakan pembangunan ekonomi. Kalau dahulu alasannya ekonomi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, maka kini di samping alasan itu juga agar tidak kalah bersaing dalam era globalisasi ekonomi ini. Perhatian pemerintah sangat besar dalam bidang ekonomi. Berbagai kebijaksanaan dan peraturan baru dibuat. Frekuensi munculnya kebijaksanaan dan peraturan-peraturannya ini cukup banyak. Dan jelas berbeda sekali dengan frekuensi munculnya kebijakan dan peraturan-peraturan baru di bidang lain.
Perkembangan ekonomi makro berpengaruh pula dalam bidang pendidikan. Cukup banyak orang kaya sudah mau secara sukarela menjadi bapak angkat agar anak-anak dari orang tidak mampu bisa bersekolah, terlepas dari apakah karena dorongan hati sendiri atau berkat imbauan pemerintah yang tidak pernah berhenti. Sikap dan tindakan seperti ini sangat terpuji, bukan hanya karena bersifat peri kemanusiaan, melainkan juga dalam upaya membantu menyukseskan wajib belajar 9 tahun. Mereka telah menyisihkan sebagian dari rejekinya untuk beramal bagi yang memerlukan. Tindakan seperti ini patut dicontoh oleh mereka yang kaya tetapi belum menjadi bapak angkat.

Perkembangan lain yang menggembirakan di bidang pendidikan adalah terlaksananya sistem ganda dalam pendidikan. Sistem ini bisa berlangsung pada sejumlah lembaga pendidikan, yaitu kerjasama antara sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar para siswa adalah berkat kesadaran para pemimpin perusahaan atau industri akan pentingnya pendidikan. Kesadaran ini pun muncul sebagian karena usaha mereka berhasil dan memberi keuntungan lebih banyak.
Implikasi lain dari keberhasilan pembangunan ekonomi secara makro adalah munculnya sejumlah sekolah unggul. Sekolah-sekolah ini didirikan oleh orang-orang kaya atau konglomerat atau kumpulan dari mereka, yang bertebaran di seluruh Indonesia. Sekolah ini lebih unggul dalam sarana dan prasarana pendidikan, lebih unggul alam menggaji pendidik-pendidiknya. Program belajarnya lebih beragam atau lebih kaya mungkin proses belajarnya juga lebih baik.
Walaupun kebijakan dan program sekolah ini tidak sama satu dengan yang lain, diharapkan mereka tidak pilih kasih menerima calon siswa. Artinya setiap calon darimanapun asalnya hendaklah diberi kesempatan yang sama asal mereka mampu membayar. Begitu pula proses belajar mengajar hendaklah lebih baik daripada sekolahsekolah pada umumnya, sehingga ia patut menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. Dan yang paling penting bisa menghasilkan lulusan yang bermutu serta tidak menyimpang dari tujuan pendidikan nasional kita.
Selain ekonomi makro, ekonomi mikro penting juga dibahas dalam perannya di bidang pendidikan. Ekonomi memegang peran yang penting dalam kehidupan seseorang, walaupunorang itu sudah menyadari bahwa kehidupan yang gemerlapan tidak menjamin akan kebahagiaan. Masih banyak keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sehingga dalam kesehariannya masih sibuk bergelut untuk bisa meraih tingkat ekonomi yang tinggi.
Betapa tinggi peran ekonomi di mata seseorang, bangsa bahkan dunia. Tingkat kehidupan sekolah atau perguruan tinggi pun sangat ditentukan oleh kondisi ekonominya masing-masing. Persekolahan di Indonesia sebagian besar masih lemah ekonominya. Hal ini terjadi karena keterbatasan dana dari pemerintah maupun dari yayasan.

B. Fungsi Produksi dalam Pendidikan

Fungsi produksi dalam pendidikan ini bersumber dari buku Thomas , yang membagi fungsi produksi menjadi tiga macam yaitu, (1) fungsi administrator, (2) fungsi produksi psikologi, (3) fungsi produksi ekonomi. Sementara itu yang dimaksud fungsi produksi adalah hubungan antara output dengan input. Jadi, suatu organisasi pendidikan dikatakan produktif kalau paling sedikit memiliki keseimbangan antara output dengan input.
Pada fungsi produksi administrator yang dipandang input adalah segala sesuatu yang menjadi wahana dan proses pendidikan. Input yang dimaksud adalah:
1. Prasarana dan sarana belajar,
2. Perlengkapan belajar, media dan alat peraga baik di dalam kelas maupun di laboratorium.
3. Buku-buku dan bentuk material lainnya seperti film, disket, dan sebagainya.
4. Barang-barang habis pakai seperti zat-zat kimia, kapur, kertas, dll.
5. Waktu guru bekerja dan personalia lainnya yang dipakai dalam memproses peserta didik.
Sementara itu yang dimaksud dengan output pada fungsi produksi ini adalah sebagai bentuk layanan dalam memproses perserta didik
Dengan demikian baik input maupun output pada fungsi administrator ini, keduanya dapat dihitung dengan uang.Input pada fungsi produksi psikologi adalah sama dengan input fungsi produksi administrator. Hanya outputnya berbeda. Output fungsi produksi psikologi adalah semua hasil belajar siswa yang mencakup:
1. Peningkatan kepribadian.
2. Pengarahan dan pembentukan sikap.
3. Penguatan kemauan.
4. Peningkatan estetika.
5. Penambahan pengetahuan, ilmu dan teknologi.
6. Penajaman pikiran.
7. Peningkatan keterampilan.

Suatu lembaga pendidikan dipandang berhasil dari segir fungsi produksi psikologi, kalau harga inputnya sama atau lebih kecil daripada harga outputnya.
Fungsi produksi yang ketiga adalah yaitu fungsi produksi ekonomi. Input fungsi produksi ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Semua biaya pendidikan seperti pada input fungsi produksi administrator.
2. Semua uang yang dikeluarkan secara pribadi untuk keperluan pendidikan seperti uang saku, transportasi, membeli buku, alat-alat tulis, dan sebagainya.
3. Uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama belajar atau kuliah, tetapi tidak didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk belajar atau kuliah. Uang seperti ini disebut opportunity cost.
Samahalnya dengan kedua fungsi produksi terdahulu, fungsi produksi ekonomi inipun akan dipandang baik manakala harga inputnya sama atau lebih kecil daripada harga outputnya.
Dengan demikian, fungsi produksi ekonomi ini akan bisa diaplikasi dengan baik, bila ada jaminan bahwa para peserta didik segera bekerja setelah lulus.
Dalam masa pembanguan Indonesia sekarang, pengembangan perilaku ekonomi mendapat tempat yang strategis, dengan munculnya kebijakan Link and Match. Kebijakan ini meminta dunia pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan pasaran kerja, yang mencakup mutu, jumlah, dan jenisnya.
Dari uraian tesebut di atas, bila pembanguan di Indonesia yang mengutamakan pembangunan ekonomi seperti sekarang, maka haruslah pendidikan diberi perhatian yang lebih besar, terutama dananya, di samping mengatur sistem, struktur, kurikulum, dan jumlah serta jenis pendidikannya.




C. Ekonomi Pendidikan
Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya di dunia bisnis. Ekonomi hanyalah sebagai pemegang peran yang cukup menentukan. Sebab tanpa ekonomi yang memadai dunia pendidikan tidak akan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Ada hal lain yang lebih menentukan hidup matinya maju mundurnya suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan ekonomi, yaitu dedikasi, keahlian, dan keterampilan pengelola dan guru-gurunya. Artinya, kalau pengelola/penyelenggara dan guru-guru memiliki dedikasi yang memadai, ahli dalam bidangnya masing-masing dan memiliki keterampilan yang mencukupi dalam melaksanakan tugasnya, besar kemungkinan lembaga itu akan sukses melaksanakan misinya, walaupun dengan ekonomi yang tidak memadai.
Sebagai contoh adalah perguruan Santiniketan di India yang dikelola oleh Rabindranat Tagore. Satu-satunya modal yang dimiliki oleh perguruan ini adalah semangat dan cita-cita tinggi untuk membina anak-anak, ketika perguruan itu mulai berdiri. Namun dengan semangat dan kegotongroyongan yang tinggi perguruan itu masih tetap bisa berdiri, hidup, dan semakin maju berkat ddedikasi, keahlian dan keterampilan pengelola dan guru-gurunya.
Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan. Ekonomi pendidikan sama fungsinya dengan sumber-sumbeer pendidikan yang lain, seperti guru, kurikulum, alat peraga, dan sebagainya untuk menyukseskan misi pendidikan, yang semuanya bermuara pada perkembangan peserta didik.
Sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi dalam kehidupan manusia. Untuk mencapai sasaran itu Selain sebagai penunjang proses pendidikan, ekonomi pendidikan juga berfungsi pendidikan perlu menyiapkan materi atau lingkungan belajar yang mengandung perekonomian. Materi ini tidak harus merupakan bidang studi tersendiri, melainkan dapat diselipkan pada pelajaran-pelajaran yang lain.
Selanjutnya yang berkenaan dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan, seperti diketahui setiap lembaga pendidikan mengelola sejumlah dana pendidikan yang bersumber dari pemerintah, masyarakat, dan usaha lembaga itu sendiri. Menurut jenisnya pembiayaan pendidikan dijadikan tiga kelompok yaitu:
1. Dana rutin, ialah dana yang dipakai membiayai kegiatan rutin seperti gaji, pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, perkantoran, biaya pemeliharaan, dan sebagainya.
2. Dana pembangunan ialah dana yang dipakai membiayai pembangunan-pembangunan dalam berbagai bidang.
3. Dana bantuan masyarakat, termasuk SPP, yang digunakan untuk membiayai hal-hal yang belum dibiayai oleh dana rutin dan dana pembangunan.
4. Dana usaha lembaga sendiri yang penggunaannya sama dengan butir 3 di atas.

Yang bertugas mengelola ekonomi pendidikan ini adalah administrator atau pemimpin lembaga pendidikan yang dibantu oleh badan perencana dan bendahara.
Pertanggungjawaban pemakaian dana dilakukan oleh bendahara yang disahkan administrator, baik pertanggungjawaban kepada pemerintah, yayasan, Komite Sekolah, maupun kepada personalia lembaga pendidikan itu sendiri.
Kesimpulan dari beberapa hal penting dalam ekonomi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Ekonomi pendidikan memegang peran cukup penting, dalam menyukseskan misi pendidikan.
2. Fungsi ekonomi pendidikan adalah sebagai penunjang kelancaran proses pendidikan dan sebagai materi pelajaran untuk membentuk manusia ekonomi.
3. Sumber dana pendidikan selain dari pemerintah atau yayasan dan masyarakat, lembaga pendidikan masih bisa menggali sumber-sumber lain sebanyak mungkin.
4. Dana pendidikan perlu dikelola secara profesional, pada umumnya dengan SP 4 dan dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti pembelian yang sah.



Sumber:
Pidarta, Made.2007. Landasan Kependidikan: Stimulus Pendidikan bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

bukti transaksi

PENGELOLAAN BUKTI TRANSAKSI

• Kemarin kita sudah mengulas materi tentang Persamaan Dasar Akuntansi. Ada yang masih ingat tentang tahap-tahap akuntansi? Pencatatan, penggolongan, pengiktisaran dan penyusunan laporan.
• Yang dimaksud akuntansi adalah suatu proses yang meliputi: pencatatan, penggolongan, pengiktisaran dan pelaporan transaksi keuangan peusahaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Sementara dalam lingkup yang lebih luas, kegiatan akuntansi juga meliputi perencanaan sistem, analisis laporan keuangan terhadap kegiatan operasi perusahaan di masa datang. Unsur pokok persamaan dasar akuntansi terdiri atas H = U + M
Harta = harta benda dan hak yang merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan.
Utang = kewajiban yang harus dipenuhi pada saat yang telah ditentukan. Hutang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu.
Modal = hak pemilik atas harta perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban.
• Nah, itu merupakan persamaan dasar akuntansi. Untuk materi pada hari ini, kita akan mempelajari tentang pengelolaan bukti trnasaksi. Tadi malem ada yang sudah belajar belum???
• Ada yang tau yang dimaksud tentang transaksi????Biasanya setiap hari kita melakukan kegiatan, seperti membeli suatu barang. Kita membeli barang, itu bisa disebut dengan transaksi. Karena kita membeli, pasti ada penyerahan uang dan barang. Dari kejadian tersebut, kita dapat menarik kesimpulan tentang transaksi. Transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Dalam setiapa transaksi, harus dibuatkan keterangan tertulis seperti nota penjualan atau kuitansi dan disebut juga dengan bukti transaksi.
• yang dimaksud dengan transaksi keuangan adalah segala kejadian-kejadian atau peristiwa yang mempengaruhi suatu posisi keuangan perusahaan (harta, utang, dan modal) yang dapat dinilai dengan uang.
Transaksi dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
- TRANSAKSI INTERN : transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam perusahaan (tdak mempunyai hubungan langsung dengan pihak luar ) atau yang sering disebut dengan kejadian.
- TRANSAKSI EKSTERN : transaksi keuangan yang terjadi dengan pihak luar perusahaan
• Sedangkan yang dimaksud dengan bukti transaksi adalah bukti adanya transaksi/kejadian yang harus dinyatakan dalam bentuk tertulis yang digunakan sebagai awal atau sumber pencatatan dalam akuntansi. Bukti transaksi inilah yang merupakan dokumen sumber dalam akuntansi, yang kemudian dicatat dalam jurnal dan selanjutnya diposting/dipindahkan kedalam buku besar.
• Bukti transaksi ini sangat penting,karena apa????? Karena dalam pencatatan transaksi diperlukan bukti transaksi. Biar nanti tidak ada Mark up laporan keuangan. Dengan adanya bukti transaksi tersebut, akan memudahkan dalam pengecekan laporan keuangan.
Misalkan saldonya tidak sesuai atau pengeluaran tidak sesuai dengan kenyataan. Dari masalah itu kita dapat mengeceknya dari bukti transaksi tersebut.
• Bukti transaksi sangat bermacam-macam. Ada yang tau????
a. Kwitansi
Kwitansi adalah tanda bukti terjadinya pembayaran yang ditanda tangani oleh pihak yang menerima uang.
b. Nota kontan
Nota kontan adalah tanda bukti pembelian barang secara tunai yang di buat oleh penjual dan di berikan kepada pembeli.
c. Faktur
Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dengan pembayaran kredit.
d. Nota kredit
Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah terjual karena mengalami kerusakan.
e. Nota debit
Nota debit adalah bukti transaksi pengurangan utang usaha karena adanya pengembalian barang.
f. Cek
Cek adalah surat perintah kepada bank dari orang yang menandatanganinya yntuk membayarkan sejumlah uang yang tertulis pada cek kepada pembawa cek atau nama yang tertera pada cek tersebut.
g. Memo
Memo merupakan bukti transaksi intern dalam bentuk memo dari pejabat perusahaan kepada bagian akuntansi, untuk mencatat peristiwa yang sifatnya intern.
h. Bilyet giro
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke dalam rekening yang namanya tertulis dalam bilyet giro.
• Analisis bukti transaksi
Secara garis besar, bukti transaksi di bedakan menjadi dua yaitu:
a. Bukti intern adalah bukti yang di keluarkan dan di buat oleh perusahaan yang bersangkutan,sehingga yang dijadikan sumber dan dokumen pencatatan oleh perusahaan biasanya lembar kedua (copy), sementara lembar yang asli diserahkan pada pihak yang terkait.
b. Bukti ekstern adalah bukti transaksi yang diterima perusahaan, dimana bukti tersebut di keluarkan dan di buat oleh pihak luar atau perusahaan yang bersangkutan.
• Fungsi bukti transaksi
a. Sebagai media yang berisikan data informasi keuangan
b. Sebagai dasar pencatatan akuntansi
c. Untuk mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas timbulnya transaksi

Rabu, 17 Maret 2010

PERMASALAHAN DALAM IMPLEMENTASI KTSP DI SEKOLAH

Saat ini KTSP sudah berjalan dan diimplementasikan di sekolah, dengan demikian ketentuan perundangan sudah dilaksanakan dengan baik. Namun juga tidak dapat dipungkiri adanya beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, yaitu dalam hal keterlibatan guru dalam penyusunan KTSP, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain itu satu hal yang perlu dilihat ulang, karena sampai saat ini sekolah ternyata masih sangat tergantung dengan model kurikulum dari Pusat Kurikulum ataupun dari Direktorat Pembinaan TK/SD/ SMP/SMA/SMK. Harusnya dikembalikan ke jiwa semula bahwa yang ditentukan oleh pusat (BSNP) adalah Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian, selain tentu saja standar-standar yang lain. Namun pada kenyataannya KTSP di sekolah hanyalah modifikasi dari model yang dikembangkan oleh direktorat terkait, dan yang menyedihkan adalah pihak sekolah takut mengembangkan lebih lanjut walaupun sudah memenuhi standar-standar dari BSNP, seharusnya pihak sekolah didorong untuk mengembangkan KTSP sejauh memenuhi pedoman dan standar-standar yang telah ditetapkan. Masalah modelnya, sekolah harusnya diberi kebebasan untuk mengembangkan model yang sesuai bagi sekolahnya. Apabila hal ini dapat dilaksanakan maka filosofi KTSP akan dapat diimplementasikan.

Khusus untuk SMK acuan untuk program produktif mengambil dari SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Dengan demikian sekolah seharusnya boleh mengembangkan KTSP sejauh mengambil SKKNI tersebut. Tetapi dengan adanya ketentuan spektrum SMK dengan standar kompetensi yang harus diambil maka sebenarnya menjadikan ketidakbebasan sekolah untuk mengambil standar kompetensi apa yang akan diajarkan kepada siswa. Untuk ke depan maka KTSP harus dikembalikan kepada filosofi dan semangat semula tentang otonomi pendidikan.

Saat ini yang perlu dilatihkan kepada guru di sekolah adalah bagaimana mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mencapai standar kompetensi yang ditentukan dan bagaimana mengembangkan soal/instrumen penilaian yang akurat mengukur pencapaian kompetensi oleh siswa. dari beberapa pelatihan yang penulis lakukan, terlihat kompetensi sebagian guru masih kurang dalam mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dan menyusun soal yang tepat. Untuk mengatasi hal ini sekolah harus terus mendorong guru untuk belajar dengan cara mendatangkan narasumber maupun memanfaatkan guru yang telah memiliki kompetensi mumpuni dalam pengembangan pembelajaran dan penyusunan instrumen penilaian proses dan hasil belajar.

PENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus

Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai "Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran" (Salim, 1987: 98). Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari SK dan KD yang ingin dicapai, dan materi pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai SK dan KD. Seperti diketahui, dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditentukan SK yang berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajari, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui pencapaian SK. Dengan kata lain, pengembangan kurikulum dan pembelajaran menjawab pertanyaan (1) Apa yang akan diajarkan (SK, KD, dan Materi Pembelajaran); (2) Bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode, media); (3) Bagaimana dapat diketahui bahwa SK dan KD telah tercapai (indikator dan penilaian). Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengem­bangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu SK maupun satu KD. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang terdapat di dalam silabus.

B. Prinsip Pengembangan Silabus

Untuk memperoleh silabus yang baik, dalam penyusunan silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Di samping itu, strategi pembelajaran yang dirancang dalam silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan teori belajar.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. Prinsip ini mendasari pengembangan silabus, baik dalam pemilihan materi pembelajaran, strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu, strategi penilaian maupun dalam mempertimbangkan kebutuhan media dan alat pembelajaran. Kesesuaian antara isi dan pendekatan pembelajaran yang tercermin dalam materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran pada silabus dengan tingkat perkembangan peserta didik akan mempengaruhi kebermaknaan pembelajaran.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. SK dan KD merupakan acuan utama dalam pengembangan silabus. Dari kedua komponen ini, ditentukan indikator pencapaian, dipilih materi pembelajaran yang diperlukan, strategi pembelajaran yang sesuai, kebutuhan waktu dan media, serta teknik dan instrumen penilaian yang tepat untuk mengetahui pencapaian kompetensi tersebut.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian. Dengan prinsip konsistensi ini, pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan sumber dan media pembelajaran, serta penetapan teknik dan penyusunan instrumen penilaian semata-mata diarahkan pada pencapaian KD dalam rangka pencapaian SK.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian KD. Dengan prinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Sebagai contoh, jika SK dan KD menuntut kemampuan menganalisis suatu obyek belajar, maka indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik serta instrumen penilaian harus secara memadai mendukung kemampuan untuk menganalisis.

6. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. Banyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran. Di samping itu, penggunaan media dan sumber belajar berbasis teknologi informasi, seperti komputer dan internet perlu dioptimalkan, tidak hanya untuk pencapaian kompetensi, melainkan juga untuk menanamkan kebiasaan mencari informasi yang lebih luas kepada peserta didik.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat. Fleksibilitas silabus ini memungkinkan pengembangan dan penyesuaian silabus dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor. Prinsip ini hendaknya dipertimbangkan, baik dalam mengembangkan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, maupun penilaiannya. Kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kemampuannya, bukan hanya kemampuan kognitif saja, melainkan juga dapat mempertajam kemampuan afektif dan psikomotoriknya serta dapat secara optimal melatih kecakapan hidup (life skill).

C. Unit Waktu Silabus

1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk setiap mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

2. Penyusunan silabus suatu mata pelajaran memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.

3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan SK dan KD untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.

D. Pengembangan Silabus

Pengembangan silabus dilakukan oleh kelompok guru mata pelajaran sejenis pada satu sekolah atau beberapa sekolah pada kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

1. Disusun secara mandiri oleh kelompok guru mata pelajaran sejenis pada setiap sekolah apabila guru-guru di sekolah yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/ madrasah dan lingkungannya.

2. Sekolah/madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah/madrasah lain melalui forum MGMP untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP setempat. Dapat pula mengadaptasi atau mengadopsi contoh model yang dikeluarkan oleh BSNP.

E. Komponen Silabus

Silabus merupakan salah satu bentuk penjabaran kurikulum. Produk pengembangan kurikulum ini memuat pokok-pokok pikiran yang memberikan rambu-rambu dalam menjawab tiga pertanyaan mendasar dalam pembelajaran, yakni (1) kompetensi apa yang hendak dikuasai peserta didik, (2) bagaimana memfasilitasi peserta didik untuk menguasai kompetensi itu, dan (3) bagaimana mengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh peserta didik. Dari sini jelas bahwa silabus memuat pokok-pokok kompetensi dan materi, pokok-pokok strategi pembelajaran dan pokok-pokok penilaian.

Pertanyaan mengenai kompetensi yang hendaknya dikuasai peserta didik dapat terjawab dengan menampilkan secara sistematis, mulai dari SK, KD dan indikator pencapaian kompetensi serta hasil identifikasi materi pembelajaran yang digunakan. Pertanyaan mengenai bagaimana memfasilitasi peserta didik agar mencapai kompetensi, dijabarkan dengan mengungkapkan strategi, pendekatan dan metode yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Pertanyaan mengenai bagaimana mengetahui ketercaiapan kompetensi dapat dijawab dengan menjabarkan teknik dan instrumen penilaian. Di samping itu, perlu pila diidentifikasi ketersediaan sumber belajar sebagai pendukung pencapaian kompetensi.

Berikut disajikan ikhtisar tentang komponen pokok dari silabus yang lazim digunakan:

1. Komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak dikuasai, meliputi :

* a. SK
* b. KD
* c. Indikator
* d. Materi Pembelajaran

2. Komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi, memuat pokok pokok kegiatan dalam pembelajaran.

3. Komponen yang berkaitan dengan cara mengetahui pencapaian kompetensi, mencakup

* a. Teknik Penilaian : Jenis Penilaian dan Bentuk Penilaian
* b. Instumen Penilaian

4. Komponen Pendukung, terdiri dari :

* a. Alokasi waktu
* b. Sumber belajar.

Selasa, 09 Maret 2010

MODUL AKUNTANSI KD I

Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.
Kompetensi Dasar : Menganalisa akuntansi sebagai sistem informasi.
Indikator : 1. Definisi pengertian dasar akuntansi
2. Merumuskan kualitas informasi akuntansi
3. Menjelaskan proses akuntansi dan kualitas informasi akuntansi
4. Manfaat dan pengguna informasi akuntansi.
Materi :
Dewasa ini peran akuntansi sebagai alat pembantu dalam pengabilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para pengusaha. Peran akuntansi dalam membantu manajemen sangat menonjol khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan.Memang tidak dapat disangka bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan para manjer moderen adalah informasi akuntansi. Perkembangan dibidang perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini menyebabkan peran akuntansi semakin meningkat. Beberapa kejadian penting yang sangan erat kaitanya dengan perkembangan akuntansi adalah lahirnya undang-undang perpajakan yang baru, deregulasi perbankan dan perkembangan yang pesat di pasar modal. Perkembangan dalam bidang tersebut menuntut adanya akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan masyarakat dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

1 . Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia bisnis jelaskan …..

2 . Jelaskan definisi akuntansi menurut:
a. pemakai :

b. dari sudut Proses Kagiatanya :

c. AAA ( American Accounting Association ) :

d. AICPA ( American Intitute of Certified Accountans ) :

3 . Apakah tujuan dari akuntansi itu jelaskan !

4 . Isilah bagan proses akuntansi di bawah ini!





5 . Jelaskan perbedaan antara tata buku dengan akuntansi ….

6 . Laporan keuangan akan berguna bila syarat-syarat kualitas informasi akuntansi dapat terpenuhi. Menurut SAK karakteristik kualitatif infomasi akuntansi adalah:
a. Dapat dipahami

b. Relevan

c. Keandalan

d. Dapat dibandingkan

e. Penyajian jujur/dapat dipercaya

f. Netral

7 . Akuntansi dapat digunakan dan dapat dipercaya keandalanya harus ada konsep baku yang menjadi landasanya. Akuntansi sebagai bahasa bisnis harus mempunyai konsep yang sama antara penyaji dan pengguna. Konsep/asas tersebut adalah ….
a. Asas pemadanan Cash basis :

Accrual basis :
b. Kesatuan usaha :

c. Kesinambungan :

d. Asas Matching Concept :

e. Harga perolehan :
8 . Siapakah pengguna system informasi akuntansi :
a. Pihak interen
- Manajer
b. Pihak eksteren:
- Investor
- Kreditur
- Pemerintah
- Pemilik
- Karyawan
- Masyarakat
9 .

MODUL AKUNTANSI KD I

Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.
Kompetensi Dasar : Menganalisa akuntansi sebagai sistem informasi.
Indikator : 1. Definisi pengertian dasar akuntansi
2. Merumuskan kualitas informasi akuntansi
3. Menjelaskan proses akuntansi dan kualitas informasi akuntansi
4. Manfaat dan pengguna informasi akuntansi.
Materi :
Dewasa ini peran akuntansi sebagai alat pembantu dalam pengabilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para pengusaha. Peran akuntansi dalam membantu manajemen sangat menonjol khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan.Memang tidak dapat disangka bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan para manjer moderen adalah informasi akuntansi. Perkembangan dibidang perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini menyebabkan peran akuntansi semakin meningkat. Beberapa kejadian penting yang sangan erat kaitanya dengan perkembangan akuntansi adalah lahirnya undang-undang perpajakan yang baru, deregulasi perbankan dan perkembangan yang pesat di pasar modal. Perkembangan dalam bidang tersebut menuntut adanya akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan masyarakat dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

1 . Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia bisnis jelaskan …..

2 . Jelaskan definisi akuntansi menurut:
a. pemakai :

b. dari sudut Proses Kagiatanya :

c. AAA ( American Accounting Association ) :

d. AICPA ( American Intitute of Certified Accountans ) :

3 . Apakah tujuan dari akuntansi itu jelaskan !

4 . Isilah bagan proses akuntansi di bawah ini!





5 . Jelaskan perbedaan antara tata buku dengan akuntansi ….

6 . Laporan keuangan akan berguna bila syarat-syarat kualitas informasi akuntansi dapat terpenuhi. Menurut SAK karakteristik kualitatif infomasi akuntansi adalah:
a. Dapat dipahami

b. Relevan

c. Keandalan

d. Dapat dibandingkan

e. Penyajian jujur/dapat dipercaya

f. Netral

7 . Akuntansi dapat digunakan dan dapat dipercaya keandalanya harus ada konsep baku yang menjadi landasanya. Akuntansi sebagai bahasa bisnis harus mempunyai konsep yang sama antara penyaji dan pengguna. Konsep/asas tersebut adalah ….
a. Asas pemadanan Cash basis :

Accrual basis :
b. Kesatuan usaha :

c. Kesinambungan :

d. Asas Matching Concept :

e. Harga perolehan :
8 . Siapakah pengguna system informasi akuntansi :
a. Pihak interen
- Manajer
b. Pihak eksteren:
- Investor
- Kreditur
- Pemerintah
- Pemilik
- Karyawan
- Masyarakat

DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut
A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan
menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan
suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir
seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai
bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan
akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di
dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai
keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu
membuat keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan
modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan
akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan
atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan
dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
Kualitas informasi akuntansi
1. Relevan
Laporan keuangan harus memberikan informasi yang sesuai dengan maksud penggunanya
2. Dapat dipahami
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai
3. Daya uji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subyektif. Laporan keuangan harus meminimumkan pertimbangan dan pendapat yang subyektif itu
4. Netral
Informasi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pemakai secara umumdan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
5. Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan tersebut
6. Daya banding
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan perusahaan yang sama pada periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan perusahaan yang lain pada periode yang sama
7. Lengkap
Informasi akuntansi dikatakan lengkap bila semua data keuangan memenuhi keenam kualitas tersebut. Dapat juga berarti, semua data keuangan memenuhi standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan
Proses Akuntansi Dasar - Klarifikasi, Pencatatan, Merangkum, Interpretasi Dan Pelaporan
Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan
yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi
atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran
kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk
transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis
kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan.
Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau
kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti
kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal
pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah
memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku
besar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan
pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal
yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan
tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan
neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah
sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman
bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi
mencapai kondisi yang diinginkan.

Kamis, 04 Maret 2010

RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Prodi/fakultas : Pendidikan Akuntansi/FISE
Nama Sekolah : SMA N 1 Ngaglik
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas/Semester : XI/1
Pertemuan ke- : 2
Alokasi Waktu : 1x15 menit
Standar Kompetensi : Memahami siklus akuntansi perusahaan jasa
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan proses kegiatan akuntansi
Indikator :
• Mendefinisikan pengertian dasar akuntansi
• Merumuskan kualitas informasi akuntansi
• Menjelaskan proses kegiatan akuntansi

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Medefinisikan pengertian dasar akuntansi
2. Merumuskan kualitas informasi akuntansi
3. Menjelaskan proses kegiatan akuntansi

II. Materi Pembelajaran
Pengertian akuntansi
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya pembuatan pertimbangan dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut
1. Definisi Akuntansi dari aspek proses (teknis)
2. Akuntansi dari aspek fungsi informasi
Kualitas informasi akuntansi
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Materialitas
4. Keandalan
5. Penyajian jujur
6. Substansial
7. Netralitas
8. Pertimbangan sehat
9. Lengkap
10. Dapat dibandingkan
Proses Kegiatan Akuntansi











III. Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah dengan teknik tanya jawab
2. Pemberian tugas

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran